top of page

Kelompok Tani, 
Sumber Rezeki

Kelompok Tani, 
Dusun Semarum

Kelompok Tani Dusun Semarum, yang berada di Desa Sumurarum, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah memiliki peran penting dalam pengembangan pertanian.

​

Kelompok Tani berperan dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan memastikan keberlanjutan sumber daya alam di Dusun Semarum. 

​

Dengan pemberdayaan berbasis platform digital dapat meningkatkan potensi pertanian di Dusun Semarum.

DSC03011.JPG

Hasil Tani Dusun Semarum

wheat_7549331.png

PADI

SINGKONG

cassava_9410550.png

CABAI

vegetable_15025818.png

KOPI

coffee-beans_2302393.png

SAYURAN

salad_135484.png
DSC04858.JPG

Menggunakan Tetes Tebu (Molase) untuk Pupuk Organik Cair

Tetes tebu, juga dikenal sebagai molase, adalah limbah dari pabrik gula. Namun, ternyata molase memiliki manfaat untuk tanaman, salah satunya sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair (POC). Berikut langkah-langkahnya:

 

Persiapan Alat dan Bahan:

  1. Siapkan ember berukuran 20 liter dengan tutup.

  2. Gunakan karung serat sintetis.

  3.  Cairan molase (500 ml), EM turunan (500 ml), air bekas cucian beras pertama (1 liter), air bersih tanpa kaporit (7 liter), dan sampah organik basah.

Pembuatan POC:

  1. Hancurkan sampah organik basah dan masukkan ke dalam ember tertutup.

  2. Campurkan larutan yang terdiri dari cairan molase, EM turunan, air cucian beras, dan air bersih.

  3. Simpan campuran tersebut selama 7 hingga 10 hari di tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari langsung.

  4. Setelah proses fermentasi selesai, saring pupuk menggunakan kain kasa untuk memisahkan ampas dengan cairannya.

  5. POC yang sudah terfermentasi sempurna bisa diaplikasikan dengan cara menyemprotkan ke daun atau menyiramkan ke tanaman.

​

​

​

Penulis : Mutiara

Mahasiswa FIKOMM UMBY/ Tim MBKM 2024

​

​

DSC03172.JPG

Mengenal Hama, Penyakit, dan Kendala dalam Pertanian Cabai

Tanaman cabai merupakan salah satu tanaman yang rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Berikut adalah beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman cabai beserta cara mengatasinya:

 

Hama:

Thrips (Thrips parvispinus Karny): Hama ini menghisap cairan sel tanaman dan menyebabkan daun menggulung. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menggunakan perangkap warna kuning.

Lalat Buah (Bactrocera sp): Serangan lalat buah dapat merusak buah cabai. Gunakan perangkap lalat buah untuk mengurangi populasi.

Kutu Kebul (Bemisia tabaci): Kutu kebul menghisap cairan tanaman dan menyebabkan daun menguning. Pengendalian alami melibatkan parasitoid dan predator.

Tungau (Polyphagotarsonemus latus dan Tetranychus): Tungau menyebabkan kerusakan pada daun. Perangkap dan penggunaan musuh alami dapat membantu mengendalikan populasi.

 

 

Penyakit:

Layu Fusarium (Fusarium oxysporum f. sp): Penyakit ini menyebabkan layu pada tanaman cabai. Pengendalian melibatkan pemilihan varietas tahan dan sanitasi lahan.

Penyakit Layu Bakteri Ralstonia (Ralstonia solanacearum): Gejalanya termasuk layu dan kematian tanaman. Pengendalian melibatkan pemakaian bibit sehat dan rotasi tanaman.

Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Collectrotichum gloeospoiroides): Penyakit ini mempengaruhi buah cabai. Pengendalian melibatkan pemangkasan dan penggunaan fungisida.

Penyakit Virus Kuning (Gemini virus): Gejalanya termasuk kerdil dan bercak kuning pada daun. Pengendalian melibatkan pemusnahan tanaman terinfeksi.

Penyakit Bercak Daun (Cercospora sp.): Gejala berupa bercak pada daun. Pengendalian melibatkan pemangkasan dan penggunaan fungisida.

​

​

Penulis : Chandra Satya Bintara (CSB)

Mahasiswa FIKOMM UMBY/ Tim MBKM 2024

Dusun Semarum

Magelang

Dusun semarum, Kalurahan Sumurarum, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah

Padukuhansemarum@gmail.com

Social Media

  • Instagram

DusunSemarum

  • YouTube

DusunSemarumMagelang

©2024 by PM Dusun Semarum. Powered by Dusun Semarum Magelang

©CSB

 

​

bottom of page